Senin, 25 Oktober 2021

DASAR-DASAR KORESPONDENSI BISNIS

 

1.   Pengertian Korespondensi Bisnis

Korespondensi dalam kegiatan perkantoran diartikan sebagai teknik membuat surat dan berkomunikasi dengan surat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korespondensi dapat diartikan sebagai "Perihal Surat-Menyurat", dengan demikian korespondensi sebenarnya sama saja dengan ikhwal surat-menyurat. Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa korespondensi menunjuk pada tindakan atau aktivitas menulis atau menyusun surat.

Pengertian bisnis dalam ilmu ekonomi, adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Sehingga, pengertian dari korespondensi bisnis adalah:

1.         Suatu bentuk korespondensi yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi bisnis dengan harapan dapat mencapai tujuan bisnis.

2.         Berbagai macam aktivitas pertukaran informasi dan data melalui media surat-menyurat dalam menunjang aktivitas bisnis diantara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

2.     Surat, Surat Resmi dan Surat Bisnis

Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis ataupun nonbisnis. Pendapat lain mengungkapkan surat adalah suatu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan pada kertas oleh satu pihak kepada pihak lainnya, baik perorangan maupun organisasi. Secara umum surat dapat dikatakan sebagai alat komunikasi tertulis yang berguna untuk menyampaikan informasi dari suatu pihak kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan, pengumuman, pernyataan, permohonan, permintaan, laporan dan sebagainya. Sebelum masuk pada surat bisnis, perlu dipahami lebih jauh tentang surat resmi (official letter) yaitu surat yang digunakan untuk keperluan formal/ resmi oleh pihak-pihak tertentu, baik itu perorangan, lembaga, organisasi, atau instansi tertentu untuk saling berkomunikasi satu sama lain secara formal. Surat resmi dibuat dengan kaidah dan aturan yang telah ditentukan, misalnya penggunaan bahasa baku, isi surat harus efektif dan jelas, dan dibuat dengan cermat sesuai keperluannya. Surat resmi dibuat dengan sistematis dengan bahasa yang baku, dan dibuat untuk kepentingan formal. Beberapa contoh surat resmi yang sering disusun seperti: surat keputusan, surat permohonan, surat perintah, surat kuasa, surat panggilan/undangan, dan surat edaran.

Surat bisnis juga termasuk surat resmi, namun lebih spesifik/mengarah pada komunikasi untuk tujuan bisnis. Hal ini dapat dilihat dari persamaan fungsi dan ciri-ciri yang ada pada surat resmi dan surat bisnis, dan hanya beda pada tujuan dibuatnya surat. Intinya, surat bisnis fokus pada komunikasi tulis untuk mendukung kegiatan bisnis, sedangkan sebagian surat resmi memiliki tujuan diluar kegiatan bisnis. Menurut Purwanto (2012), surat bisnis adalah surat yang digunakan oleh seseorang, lembaga organisasi atau institusi yang menyampaikan pesan-pesan bisnis secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan media tertentu baik itu berupa pengiriman surat via pos, faksimilie, telepon ataupun lewat sambungan internet. Selain surat bisnis disebutkan juga tentang surat resmi.

3    .Ciri, Fungsi/Tujuan dan Syarat Surat Bisnis

Ciri-ciri surat bisnis yaitu: (1) selalu berkaitan dengan hal bisnis atau perdagangan, (2) dibuat secara resmi dengan bahasa baku dan ketentuan penulisan surat yang baik, (3) menggunakan kata-kata yang baik dan persuasif untuk menarik perhatian, (4) menyampaikan maksud dan tujuan dengan jelas dan mudah dimengerti. Tujuan dan Fungsi surat bisnis: (1) sebagai wujud nyata atau bukti sah adanya perjanjian, (2) sebagai alat pengingat yang harus diarsipkan dan bisa digunakan setiap kali diperlukan, (3) sebagai wakil penulis dalam pertemuan dengan lawan bicaranya, (4) sebagai panduan dalam menjalankan tugas, (5) sebagai alat promosi, (6) sebagai bahan untuk mengambil suatu keputusan, (7) sebagai bukti dari sejarah. Surat bisnis harus disusun dengan baik dan benar sesuai dengan syarat atau ciri-ciri tertentu dari sebuah surat yang  baik.  Karateristik dikenal dengan sebutan 7C, yaitu: Clear (Jelas), Concise (Singkat), Complete (Lengkap), Courteous (Sopan), Concrete (Bisa dipercaya), Clean (Rapi) dan Careful (Hati-hati). Berikut ini beberapa syarat dan ciri-ciri dari surat yang baik yaitu:

1.             Bentuk surat harus disesuaikan dengan isi, pesan dan tingkat urgensinya.

2.             Bahasa yang dipergunakan tidak boleh kasar atau menyinggung perasaan, dan tetap menjaga sopan santun. Ciri-ciri bahasa surat yang baik adalah:

-                    Jelas, yaitu informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan tepat, bahasa yang digunakan jelas. Jelas tidak hanya dimengerti, tetapi juga bebas dari kemungkinan salah tafsir. Bahasa yang jelas tidak meragukan atau samar-samar sehingga dapat mengalihkan gagasan keada pembaca tepat seperti yang dimaksud penulis.

-                    Lugas, mempunyai makna praktis, cekatan, dan cepat. Kata lugas jika diterapkan dalam penulisan kalimat berarti langsung menunjukkan persoalan, yang pokok- pokok saja, tidak bertele-tele atau berbelit-belit, tidak menimbulkan penafsiran rangkap. Cara pelugasan bahasa yang diperlukan dalam penulisan surat bisnis adalah: menghilangkan unsur-unsur yang mengaburkan gagasan, meluruskan pemakaian bahasa yang rancu, memutakhirkan peristilahan yang dipakai dalam bahasa surat bisnis, menempatkan tanda baca yang tepat, serta menarik dan sopan.

Bahasa yang menarik disini ialah bahasa yang hidup dan mampu  membangkitkan minat hidup pembaca. Bahasa yang menarik menghindari pengulangan kata yang menjemukan. Selain bahasa yang digunakan lugas dan jelas seperti yang telah diuraikan diatas masih ada beberapa bahasa surat yang digunakan antara lain:

1.  Bahasa yang umum, ialah bahasa resmi yang memasyarakat, bahasa yang dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain strukturnya yang baku, ciri bahasa umum adalah pilihan katanya harus mengutamakan selera masyarakat umum, bukan selera kelompok orang, apalagi selera pribadi. Bahasa umum adalah bahasa standar. Bahasa standar  harus bebas dari dialek, slang, dan kata-kata prokem.

2.  Kata yang baku, adalah kata yang dianggap paling benar ditinjau dari segi penulisan dan mengucapkannya. Pembakuan juga mencakup pemilihan kata. Bila ada sejumlah kata yang sama artinya, harus ditentukan satu atau dua kata yang baku. Pembakuan diperlukan karena kata-kata bakulah yang dipakai dalam ragam resmi.

3.  Ungkapan tetap atau dapat juga disebut ungkapan idiomatik adalah ungkapan yang unsurnya terdiri atas dua kata lebih yang berpola tetap. Susunannya baku dan permanen sehingga unsurnya tidak boleh dipertukarkan dan tidak boleh ditambah atau dikurangi.

4.  Pemakaian ejaan yang disempurnakan, ejaan yang berlaku untuk bahasa Indonesia sekarang ini adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Adapun ruang lingkupnya meliputi:

- Penulisan huruf, yaitu menyangkut penulisan huruf kapital dan huruf miring. Huruf kapital dipakai pada:

1.         Huruf pertama nama gelar, jabatan, pangkat yang diikuti nama orang lain

2.        Huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa

3.         Huruf pertama tahun, bulan, hari, peristiwa bersejarah

4.         Digunakan dalam singkatan nama gelar dan sapaan kecuali dokter.

Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karangan/surat, ungkapan asing atau bahasa daerah yang belum disesuaikan.

-               Penulisan unsur serapan, adalah unsur penyerapan dari bahasa asing yang sering menimbulkan masalah dalam penyerapan atau penulisan.

-               Pemakaian tanda baca, pemakaian tanda baca yaitu meliputi penggunaan tanda baca titik dan koma. Tanda baca titik dipakai untuk menyingkat satu kata, dua kata, tiga kata. Tanda koma dipakai untuk memisahkan dua kalimat setara, dibelakang ungkapan penghubung antar kalimat serta penulisan alamat/nama tempat yang berurutan.

3.             Kalimat-kalimat dalam surat harus mematuhi kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang benar (EYD). Oleh sebab itu pengetahuan mengenai tata bahasa yang baik dan benar mutlak dibutuhkan.

4.             Isi surat tidak perlu terlalu panjang dan bertele-tele, tetapi menggunakan bahasa yang efisien, efektif dan lugas namun harus tetap menjaga etika kesopanan sehingga menjadi lebih mudah dipahami dan berkesan mendalam.

5.             Dalam penyusunan surat yang sifatnya „dinas atau „resmi penulis surat juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

-          Mempersiapkan dan merencanakan rancangan surat dengan baik (draft)

-          Menetapkan dan menguasai permasalahan yang akan diungkapkan

-          Menetapkan bahan rujukan: dokumen/arsip dan berbagai macam data pendukung yang diperlukan (Djuharie, 2001

4    .Istilah Bisnis

Dalam menyusun surat bisnis seringkali dihadapkan dengan istilah-istilah bisnis yang harus dipahami, sehingga diharapkan tidak akan salah dalam memberikan arti/persepsi/dan yang dimaksudkan. Perkembangan bisnis sangat pesat, bisnis tidak hanya dilakukan secara


konvensional/face to face tapi juga mengarah ke media online. Dampaknya semakin banyak istilah-istilah bisnis yang perlu diketahui, beberapa dari istilah-istilah bisnis yang perlu diketahui yaitu:

Istilah dalam Penyerahan Barang

Terdapat banyak istilah yang digunakan dalam penyerahan barang, yaitu:

No

Istilah

Keterangan

1.

Loco gudang

Penjual menyerahkan barang-barang, dalam keadaan belum dibungkus/dipak atau ditimbang. Jadi pembeli

harus mengambil sendiri di gudang.

2.

Franco gudang

pembeli

Ongkos-ongkos sampai barang dalam gudang

pembeli ditanggung oleh penjual.

3.

Eks gudang

Barang diterimakan di gudang penjual, tetapi

ongkos-ongkos pengepakan, penimbangan ditanggung oleh pembeli

4.

F.O.S (Free on Station) atau franco

stasiun

Ongkos angkutan sampai barang itu di stasiun ditanggung oleh penjual.

5.

F.O.B (Free on Board)

Ongkos barang sampai dimuat di atas kapal ditanggung oleh penjual sedangkan ongkos

pengangkutannya ditanggung oleh pembeli.

6.

C&F (Cost and

Freight)

Ongkos pengangkutan sampai barang-barang di atas

kapal ditanggung oleh penjual.

7.

C.I.F (Cost

Insurance and Freight)

Semua ongkos yang diperlukan untuk barang

termasuk asuransi dan pengangkutan dengan kapal ditanggung oleh penjual.

Istilah dalam Potongan Harga

Terdapat banyak istilah yang digunakan dalam potongan harga, yaitu

No

Istilah

Keterangan

1.

Potongan Tunai

Potongan yang diberikan karena pembeli membayar

tunai, sedangkan menurut perjanjian harus dibayar beberapa waktu kemudian.

2.

Discount

Potongan yang diberikan karena membeli dalam jumlah

besar.

3.

Rabat

Harga yang diberikan kepada pembeli karena barang akan dijual lagi dengan harga yang sama. Jadi rabat

sebagai keuntungannya

4.

Rafaksi

potongan harga yang diberikan berhubung ada

kesalahan, misalnya tentang barang yang dikirimkan.


Istilah dalam Pembayaran

Terdapat banyak istilah yang digunakan dalam pembayaran, yaitu:

No

Istilah

Keterangan

1.

CAC (Cash and Carry)

Barang di bayar terlebih dahulu sebelum dibawa, atau uang diterima lebih dahulu baru barang dikirim

2.

COD (Cash on

Delivery)

Pembayaran dilakukan pada saat barang diterima

3.

Remburs

Pembeli menyerahkan pembayaran kepada pengangkut

barang pada waktu barang diserahkan

 

Istilah dalam Korespondensi

Terdapat banyak istilah yang digunakan dalam korespondensi, yaitu:

No

Istilah

Keterangan

1.

acc = accord

Setuju

2.

B/L = Bill of Lading

surat muatan kapal

3.

C/O = Care Of

dengan alamat (d.a)

4.

C.Q = Casu Qou

dalam hal ini

5.

D/O = Delivery Order

surat penyerahan barang (pengeluaran dari

gudang)

6.

do /ditto

Idem

7.

ddo = de dato

Tertanggal

8.

Ltd = Limited

perseroan terbatas

9.

NB = Nota

Bene

Perhatian, catatan

10.

PO BOX = Post

Office Box

kotak pos


No

Istilah

Keterangan

11.

PS = Postscript

Catatan

12.

p/a

per alamat

13.

pf = pour feliceter

ucapan selamat

14.

PP = per procuration

yang diberi kuasa

15.

QQ = Qualitate Quo

karena jabatan (selaku)

16.

S E & O = Save

Error and Ommissions)

jika terdapat kesalahan dapat diperbaiki

17.

After Sales Service

Layanan purnajual

18.

Air Way Bill

Proses pengiriman cargo dapat langsung menghubungi perusahaan penerbangan sebagai

pengangkut melalui agen cargo untuk mengurus pengiriman barang


 

19.

Claim

Tuntutan

20.

Confidental

Rahasia

21.

Down

Payment

Transaksi pembayaran untuk uang muka order

22.

Faktur

Daftar barang kiriman yang dilengkapi keterangan

nama jumlah, dan harga yang harus dibayar

23.

Joint Venture

Kerjasama yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu, dan kerjasama tersebut

akan berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai

24.

Monster / sample

Contoh barang dagangan untuk dinilai mutunya (bobotnya, warnanya)

25.

Petty Cash

Pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan yang sifat transaksinya relatif kecil dan tidak memerlukan cek

26.

Promes

Suatu kontrak yang berisikan janji secara terinci dari suatu pihak (pembayar) untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya (pihak yang

dibayar)

27.

cc = carbon copy

Tembusan

28.

enc. = enclosure

lampiran

29

RSVP

Please reply

 

DASAR-DASAR KORESPONDENSI BISNIS

  1.    Pengertian Korespondensi Bisnis Korespondensi dalam kegiatan perkantoran diartikan sebagai teknik membuat surat dan berkomunika...